Sejumlah ayat tentang Istighfar sangat banyak dikutip dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Ucapan Istighfar mengandung beberapa makna yang mendalam:
Pertama, hamba yang beristighfar mengakui eksistensi kehambaan di hadapan Allah SWT. Sebab hakikat hamba adalah sosok tak berdaya dan tak berupaya.
Kedua, hamba yang beristighfar berarti mengakui tajjalinya Allah dalam asma' keagungan-Nya. Karena pengampunan allah itu sendiri merupakan manifestasi dari kemahaagungan Allah SWT . Musyahadah hamba kepada asma' Keagungan-Nya, merupakan prestasi paling elementer dalam memandang, siapa sebenarnya dan apa hakikat hamba Allah itu sendiri.
Ketiga, Istighfar berarti kefanaan hamba Allah, lebur dalam eksisitensi Keagungan Allah Ta'ala. orang yang tidak pernah beristighfar tidak pernah mampu memasuki peleburan ilahiah, yang disebut sebagai maqam fana'. Dan istighfar menghantar "kesirnaan" hamba, sampai pada totalitas yang hakiki, hingga mencapai tahap Al-Baqa' yaitu penyaksian Keabadian Ilahi dalam Keagungan-Nya. Dengan kata lain, istighfar berarti kefanaan sifat-sifat tercela hamba,kesirnaan dosa-dosa hamba, kehancuran nafsu-nafsu buruk hamba, menuju ke-baqa'an sifat-sifat terpuji, menuju nafsu-nafsu muthmainnah, radhiyah, dan mardhiyah, hingga nafsu ma'rifah.
Keempat, Istighfar berarti memupus sifat-sifat ego hamba. asebab sehebat apapun prestasi hamba di bidang materi maupun rohani, tidak bisa mengklaim bahwa prestasi itu semata sebagai hasil usaha hamba. Sebab tanpa karunia dan anugerah Allah, usaha untuk mencapai puncak prestasi tidak akan terwujud. karena itu pengakuan total bahwa, nafsu egois itu sebagai pihak yang berperan dalam segala usahanya adalah suatu tindakan dosa.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !